IMPLEMENTASI BOTTOM AIR DECK DAN EXPAND PATTERN SECARA TERINTEGRASI DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK DI PIT SOUTH PINANG PT. KALTIM PRIMA COAL

Masda Rohal Sadiq

Abstract


Untuk menghadapi harga jual batubara yang terus melemah dan mempertahankan kinerja perusahaan, manajemen PT. Kaltim Prima Coal terus melakukan strategi manajemen biaya dengan menekan berbagai komponen pengeluaran, diantaranya adalah dengan melakukan upaya efisiensi penggunaan bahan peledak yang di gunakan. Seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi, terdapat beberapa metode yang di gunakan untuk mengefisiensi penggunaan bahan peledak tanpa mengorbankan kualitas hasil peledakan. Adapun metode yang telah di lakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara sebagai berikut :

1.Implementasi Bottom Air Deck  pada Lubang Ledak

Bottom Air Deck merupakan istilah rongga udara yang terdapat di bagian bawah kolom bahan peledak yang berfungsi untuk membuat perangkap energi dan mengurangi energi terbuang secara vertikal. Rongga udara yang ada akan menyebabkan energi hasil peledakan lebih merata ke sekitar lubang ledak dan menciptakan fragmentasi peledakan yang lebih seragam. Implementasi Bottom Air Deck di terapkan pada kedalaman lubang mulai dari 7.5 m – 11 m (berdasarkan analisa Air Deck Factor & Rock Mass Rating), dimana penggunaan bahan peledak dapat di efisiensi sebesar 15% - 17% per lubang (setara dengan penghematan 20 kg – 25 kg bahan peledak)

 

2.Trial Expand Pattern menggunakan Analisa Kuz-Ram dan Scale Depth Of  Burrial (S.D.O.B)

Analisa Kuz-ram dan Scale Depth Of Burial digunakan sebagai pendekatan matematis untuk memprediksi dan mengontrol fragmentasi batuan hasil peledakan, Flying Rock dan Air Blast. Dengan melakukan percobaan Expand Pattern dari 8x8 m dan 8x8.5 m menjadi 8x9 m (dimana distribusi fragmentasi aktual P-30 ≥ 80%  dan rasio S.D.O.B = 0.92 – 1.40)  masing-masing dapat mengoptimalkan Powder Factor sebesar 5 % – 11 % dari budget yang sudah di tetapkan

Setelah melakukan 2 metode di atas selama bulan Januari -  September 2020, penggunaan bahan peledak telah berhasil di efisiensi sebesar 8.6 % dari budget yang telah di tetapkan (aktual Powder Factor = 0.201 kg/ bcm terhadap Budget = 0.220 kg/ bcm). Penghematan bahan peledak tersebut setara dengan penghematan biaya operasional sebesar $84,888 (Rp.1.2 Milyar) selama bulan January – September  2020. Di sisi lain, aktual produktifitas alat gali-muat Libherr S420 dan Hitachi S321 selama bulan Januari – September 2020 yang beroperasi di Pit South Pinang, masing- masing masih produktif di angka 5.3% dan 4.7% dari budget yang telah di tetapkan (Aktual Prodt’y S420 = 2,106 bcm/ hr terhadap budget = 2,000 bcm/ hr dan Aktual Prodt’y S321 = 1,314 bcm/ hr terhadap budget = 1,255 bcm/ hr)


Keywords


Bottom Air Deck, Expand Pattern, Powder Factor, Kuz-ram, Scale Depth Of Burrial

Full Text:

PDF

References


Cunningham, C.V.B. 1983. The Kuz–Ram model for prediction of fragmentation from blasting. In R. Holmberg & A Rustan (eds), Proceedings of First

Mel’nikov, N.V., and Marchenko, L.N., 1971, Effective Methods of Application of Explosion Energy in Mining and Construction, 12th U.S Symposium Dynamic Rock Mechanics, chap. 18, pp35-378, New York, AIME.

Moxon, N.T., and Mead D. Richardson, S.B., 1991, Reducing Blasting Costs Using Air-Decks The Do’s and Don’ts, Newcastle Laboratories Newcastle, NSW , Australia.

Jhanwar, J.C., (2011). Theory and Practice of Air-Deck Blasting in Mines and Surface Excavations: A Review. Geotech Geol Eng, 29:651–663

Harga Jual Batubara (HBA), data diperoleh melalui situs internet : https://www.minerba.esdm.go.id/harga_acuan. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2020

Budget_D&B_MOD_2020_PF 0.246_Pass4

Budget Plan_2020_Nov OL 2019_v2.1

AdHoc Production Statistics_Mine Optimization Departement_July 2005, Minvu Launcher




DOI: https://doi.org/10.36986/impj.v3i1.39
Abstract views : 1057 | views : 1386

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.